Camat dan Kepala Desa se-Luwu Timur Ikuti Sosialisasi Kebijakan Program MBG

Lutim,Fakjur – Para camat, kepala desa, lurah, serta perwakilan dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Luwu Timur mengikuti sosialisasi kebijakan dan implementasi Program Makan Bergizi (MBG), Selasa (20/5/2025). Kegiatan berlangsung di Gedung Ontae Luwu, Kecamatan Nuha, dengan menghadirkan Badan Gizi Nasional.

Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Luwu Timur, Masdin. Turut hadir Kepala Bapelitbangda Luwu Timur Dohri Asari, perwakilan Pabung Luwu Timur, serta Kabag SDM Polres Luwu Timur, Martinus Wembem.

Dalam sambutannya, Masdin menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana peningkatan pemahaman bagi para pemangku kebijakan di tingkat kecamatan dan desa. Ia berharap peserta aktif berdiskusi, khususnya terkait teknis implementasi program, harga satuan, serta peluang keterlibatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Program MBG ini menyentuh langsung masyarakat. Karena itu, saya berharap seluruh peserta memanfaatkan forum ini sebaik-baiknya untuk memahami dan mengklarifikasi hal-hal teknis, termasuk mekanisme pengawasan di lapangan,” ujar Masdin.

Materi sosialisasi disampaikan oleh Direktur Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional, Dr. Gunalan, AP, M.Si. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama Program MBG adalah meningkatkan asupan dan literasi gizi bagi kelompok sasaran prioritas, baik peserta didik maupun kelompok rentan non-peserta didik.

Adapun kelompok sasaran MBG meliputi siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, sekolah keagamaan, hingga pendidikan khusus. Di luar itu, program juga menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.

“Target program MBG secara nasional mencakup 15 hingga 17 juta penerima manfaat. Presiden menargetkan pada akhir 2025, sebanyak 82,9 juta warga Indonesia sudah menerima manfaat dari program ini,” kata Gunalan.

Ia juga menjelaskan bahwa satu Satuan Produksi dan Penyediaan Gizi (SPPG) idealnya melayani sekitar 3.000 hingga 3.500 penerima manfaat.

 

Khusus untuk Kabupaten Luwu Timur, Gunalan menyebutkan estimasi jumlah penerima manfaat MBG mencapai 65.371 jiwa. Namun, hingga saat ini baru terealisasi 2.615 penerima manfaat yang tersebar di sebelas kecamatan. Sementara itu, SPPG yang telah operasional baru satu unit di Kecamatan Malili, dari kebutuhan ideal sebanyak 18 hingga 22 SPPG.

Karena itu, ia mengimbau seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk berperan aktif, tidak hanya dalam pelaksanaan program, tetapi juga dalam aspek pengawasan dan pelaporan.

“Camat dan kepala desa memiliki peran penting untuk memastikan program ini berjalan sesuai rencana. Bila ditemukan kendala di lapangan, kami berharap segera dilaporkan agar bisa ditindaklanjuti,” pungkasnya.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, Program MBG diharapkan dapat mempercepat upaya perbaikan gizi masyarakat serta mendorong tercapainya sumber daya manusia Indonesia yang sehat dan unggul. (Kas/Red)