Kalaena,FAKJUR — Masyarakat Desa Sumber Makmur, Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur, telah merasakan manfaat program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) sejak tahun 2021. Program ini merupakan hasil dari hibah pemerintah pusat yang kemudian diperkuat dengan bantuan lanjutan pada tahun 2023.
Kepala Desa Sumber Makmur, Turatno, mengatakan bahwa pengelolaan Pamsimas di desanya mencakup dua dusun, yaitu Wonomulio dan Wonodadi. “Kami sangat bersyukur karena bantuan ini tidak hanya menyediakan akses air bersih, tetapi juga mendukung program sanitasi. Tahun 2025 ini kami bahkan mendapat tambahan bantuan 27 unit jamban,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (6/8/2025).
Menurut Turatno, selain meningkatkan akses terhadap air bersih, Pamsimas juga memberi dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Biaya yang dikeluarkan pun sangat terjangkau. “Warga cukup membayar iuran sebesar Rp5.000 per bulan, dengan tarif air Rp1.500 per kubik. Sistem ini sangat meringankan beban masyarakat,” jelasnya. Saat ini, sekitar 400 kepala keluarga telah menjadi pelanggan aktif layanan air bersih tersebut.
Dana iuran yang terkumpul tidak hanya digunakan untuk operasional dan perawatan jaringan air, tetapi juga menyumbang terhadap Pendapatan Asli Desa (PAD). “Jika ada kebocoran pipa, petugas langsung turun memperbaiki. Biaya perbaikan seperti pembelian pipa diambil dari iuran tersebut,” kata Turatno. Ia juga menilai bahwa tarif air dari Pamsimas jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif dari PDAM.
Keberhasilan pengelolaan Pamsimas di Desa Sumber Makmur bahkan mengantarkan Turatno ke Jakarta pada tahun 2021 sebagai perwakilan daerah. “Kami sangat berterima kasih atas hibah dari pemerintah pusat. Saya sendiri mantan pegawai PNPM, jadi saya tahu betul pentingnya pengelolaan yang baik. Oleh karena itu, program ini harus terus dijaga,” tuturnya. Hingga kini, terdapat 47 desa di Luwu Timur yang menerima bantuan serupa. (Kas)






