Desa Atue Semarakkan HUT RI ke-80 dengan Ragam Lomba Rakyat

MALILI, FAKJUR — Semangat nasionalisme dan kebersamaan mewarnai perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Desa Atue, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur. Pemerintah Desa Atue menggelar beragam perlombaan tradisional yang disambut antusias oleh masyarakat, Senin (4/8/2025).

Kegiatan yang berlangsung hingga 11 Agustus ini dipusatkan di Lapangan Rumah Sakit Atue, sebagai bagian dari rangkaian perayaan kemerdekaan yang bertema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”

Kepala Desa Atue, Abdul Hamid, R.BSc, dalam sambutannya menyebutkan bahwa lomba-lomba ini bukan sekadar hiburan, namun merupakan sarana untuk mempererat persaudaraan dan memupuk semangat cinta tanah air.

“HUT Kemerdekaan ini adalah pesta kita. Dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Melalui lomba rakyat, semangat patriotisme tumbuh bersama keceriaan,” ujarnya penuh semangat.

Beragam perlombaan digelar, mulai dari lomba lari karung ibu-ibu dan anak-anak, makan kerupuk, tarik tambang, kalereng, sepak cakrow, catur, domino, stafet ibu-ibu, karaoke, rebut kursi, panjat pinang, hingga lomba kebersihan antar lingkungan.

Acara pembukaan dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat, di antaranya Ketua TP-PKK Kecamatan Malili, Hj. Darmawati, S.Pd, Sekcam Malili Irawati, S.Sos, Penjabat Kepala Desa Ussu, jajaran BPD, perwakilan Danramil dan Polsek Malili, serta mahasiswa KKN UIN Palopo Angkatan XLVII.

Dalam sambutannya, Sekcam Malili, Irawati, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan yang dinilai dapat memperkuat persatuan masyarakat.

“Turnamen ini bukan sekadar lomba, tetapi panggung kompetisi yang melibatkan seluruh warga. Mari kita rayakan HUT RI dengan kegembiraan dan sportivitas,” ujar Irawati.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan kebersihan selama rangkaian kegiatan berlangsung, serta menjadikan momen peringatan kemerdekaan sebagai ajang memperkuat semangat gotong royong.

Perayaan HUT ke-80 RI di Desa Atue menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan terus hidup di tengah masyarakat, tumbuh lewat tradisi, lomba rakyat, dan semangat persaudaraan yang menyala. (Kas)