DPPKB Lutim dan RS I Lagaligo Wotu Sukses Gelar Pelayanan KB MOW untuk Tekan Angka Kelahiran dan Cegah Stunting

WOTU, Fakjur — Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) terus melakukan langkah konkret dalam mengendalikan angka kelahiran dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu. Salah satunya dengan menggelar pelayanan KB Metode Operasi Wanita (MOW) atau Tubektomi, bekerja sama dengan RSUD I Lagaligo Wotu, Rabu (25/06/2025).

Kegiatan ini dirangkaikan dengan peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-32 dan diikuti oleh sepuluh orang akseptor yang menjalani tindakan kontrasepsi permanen tersebut di ruang tindakan medis RS I Lagaligo.

Pelaksana Tugas Kepala DPPKB Luwu Timur, Ir. Nursih Hariani, saat meninjau langsung pelaksanaan pelayanan KB MOW di ruang perawatan, menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan memberikan edukasi kesehatan reproduksi kepada masyarakat.

“Pelayanan KB MOW ini bukan sekadar tindakan medis, tetapi bagian dari upaya menyejahterakan masyarakat. Dengan mengatur jarak dan jumlah kelahiran, kita membantu ibu-ibu memiliki kualitas hidup yang lebih baik,” tegas Nursih.

Ia juga menekankan bahwa pelayanan ini memiliki dimensi jangka panjang dalam mendukung pencegahan stunting, terutama bagi ibu-ibu yang sudah berusia matang dan memiliki risiko tinggi jika kembali hamil.

“Ibu-ibu yang berusia lebih tua lebih rentan melahirkan anak dengan kondisi stunting. Dengan MOW sebagai metode kontrasepsi permanen, risiko itu dapat ditekan, dan ini sangat penting untuk masa depan generasi Luwu Timur,” tambahnya.

Dukungan terhadap program KB ini juga datang dari pihak rumah sakit. Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD I Lagaligo, Suhelmi Daras, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan fasilitas dan tenaga medis terbaik demi kelancaran pelaksanaan KB MOW.

“Kami dari RS I Lagaligo berkomitmen untuk mendukung penuh program pemerintah ini. Mewakili Direktur RS, kami memastikan bahwa para akseptor mendapatkan pelayanan medis terbaik dengan standar keselamatan dan kenyamanan yang tinggi,” ujar Suhelmi.

Sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi akseptor dalam mendukung program pemerintah, Pemkab Luwu Timur melalui DPPKB juga memberikan santunan langsung kepada para akseptor. Pemberian ini dilakukan oleh Plt. Kadis PPKB di sela-sela kunjungan ke ruang perawatan.

“Santunan ini sebagai bentuk dukungan moril, sekaligus penghargaan kepada para ibu yang telah secara sukarela dan sadar mengikuti program KB jangka panjang,” ujar Nursih saat menyerahkan bantuan.

Kegiatan pelayanan KB ini juga melibatkan berbagai unsur pendukung, seperti fungsional DPPKB, tenaga bidan, penyuluh KB (PKB/PLKB), serta kader PPKBD dan Sub PPKBD, yang ikut berperan dalam memberikan pendampingan dan edukasi kepada akseptor sebelum dan sesudah tindakan.

Melalui kolaborasi lintas sektor antara DPPKB dan RSUD I Lagaligo, pelayanan KB MOW ini menjadi contoh konkret sinergi pemerintah daerah dalam membangun ketahanan keluarga dan kesehatan ibu sebagai pondasi menuju generasi Luwu Timur yang sehat, tangguh, dan bebas stunting.

“Program seperti ini akan terus kami dorong secara berkelanjutan, agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi. Karena keluarga sehat adalah dasar dari bangsa yang kuat,” tutup Nursih. (Kominfo/Kas)