MALILI, Fakjur — Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) terus memperkuat peran kader dalam membangun ketahanan keluarga melalui edukasi pengasuhan anak usia dini. Salah satu upaya strategis yang dilakukan yakni menggelar Sosialisasi Kelompok Kegiatan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga bagi para kader Bina Keluarga Balita (BKB) dengan tema “Menjadi Orang Tua Hebat”, Rabu (25/06/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di Aula Kementerian Agama Kabupaten Luwu Timur ini terlaksana berkat kerja sama DPPKB Lutim dengan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan. Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Pelaksana Tugas Kepala DPPKB Luwu Timur, Nursih Hariani.
Fokus pada 1000 HPK, Periode Kritis Tumbuh Kembang Anak
Dalam sambutannya, Nursih Hariani menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan daerah tidak hanya diukur dari seberapa banyak infrastruktur yang dibangun, namun juga dari sejauh mana kualitas sumber daya manusianya ditingkatkan. Salah satu titik awal pembangunan manusia adalah pada pengasuhan di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Pembangunan itu bukan semata membangun jalan, jembatan, dan gedung. Tapi bagaimana kita mencetak generasi sehat, cerdas, dan berakhlak. Dan itu semua dimulai sejak 1000 HPK, yang merupakan masa emas pertumbuhan anak,” ujar Nursih.
Ia juga menegaskan bahwa peran kader BKB sangat strategis, karena mereka berada langsung di tengah masyarakat dan menjadi ujung tombak dalam memberikan penyuluhan serta motivasi kepada para orang tua.
“Peran kader BKB tidak bisa dianggap remeh. Mereka adalah jembatan antara program pemerintah dan keluarga-keluarga di desa. Mereka menyampaikan informasi, membangun kesadaran, bahkan memberi semangat kepada para ibu agar lebih percaya diri dalam mengasuh anak-anak mereka,” tambahnya.
Kader BKB Bukan Sekadar Pengumpul Data
Lebih lanjut, Nursih menekankan bahwa para kader tidak hanya bertugas mencatat data atau menyusun laporan, tetapi harus menjadi agen perubahan yang membawa energi positif dan membangun kesadaran keluarga terhadap pentingnya pola asuh yang baik.
“Tugas kader BKB itu mulia. Mereka hadir untuk menyentuh kehidupan masyarakat secara langsung. Edukasi yang mereka berikan bisa membentuk cara pandang baru dalam mendidik anak dan menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif,” jelasnya.
Dihadiri Berbagai Pihak dan Narasumber Profesional
Acara sosialisasi ini dihadiri pula oleh Sekretaris DPPKB Luwu Timur, yang juga menjabat sebagai Penjabat Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, I Dewa Putu Alit Swastika. Ia mendampingi jalannya kegiatan sekaligus memberikan arahan teknis tentang peran strategis kader BKB dalam mendukung program Bangga Kencana.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber berkompeten dari berbagai latar belakang. Di antaranya adalah Nathalia Debora Sidabutar dari BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, serta dr. Haerunnisa dari Puskesmas Malili yang memberikan pemaparan medis mengenai pentingnya pemenuhan gizi dan stimulasi tumbuh kembang anak sejak dini.
Menuju Generasi Emas 2045, Mulai dari Rumah
Melalui kegiatan ini, DPPKB berharap para kader BKB dapat lebih memahami perannya sebagai motor penggerak perubahan sosial di tingkat keluarga, sekaligus membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan terkini terkait pola pengasuhan yang efektif, terutama untuk anak-anak balita.
“Saat ini kita sedang menyiapkan pondasi menuju Indonesia Emas 2045. Kuncinya ada pada generasi muda yang sehat dan berkualitas, dan proses itu harus dimulai dari rumah, dari orang tua, dan tentu dari para kader yang menjadi penggeraknya,” pungkas Nursih.
Dengan terlaksananya sosialisasi ini, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur berharap kader BKB semakin termotivasi untuk menjalankan tugasnya secara optimal. Melalui edukasi yang mereka lakukan, diharapkan akan lahir keluarga-keluarga tangguh yang mampu menciptakan generasi Luwu Timur yang unggul, siap bersaing, dan menjadi bagian dari masa depan bangsa yang gemilang. (Kominfo/Kas)