Angkona,FAKJUR— Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, dr. Ani Nurbani, M.Kes, dari Fraksi Partai NasDem (Daerah Pemilihan XI), melaksanakan kegiatan pengawasan pelaksanaan APBD Provinsi Sulawesi Selatan di Desa Tawakua, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Kamis (9/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor Desa Tawakua ini disambut antusias oleh ratusan warga. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Camat Angkona I Putu Gede Sudarsana, Kapolsubsektor Angkona, Babinsa, Kepala Desa Tawakua Paulus Leppong, Ketua BPD, perangkat desa, serta tokoh masyarakat, pemuda, perempuan, dan agama.
Dalam sambutannya, dr. Ani Nurbani menjelaskan bahwa kegiatan pengawasan APBD memiliki fungsi serupa dengan reses, karena membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi.
“Silakan tuliskan aspirasi Bapak-Ibu di kertas yang dibagikan. Semua masukan akan kami pilah sesuai kewenangan—apakah menjadi tanggung jawab pusat, provinsi, atau kabupaten. Jika menjadi kewenangan provinsi, tentu akan menjadi tugas saya untuk mengawal,” ujar Ani Nurbani.
Ia menambahkan, kegiatan serupa juga akan dilakukan di Desa Taripa yang menjadi satu lokus pengawasan di wilayah Angkona.

Sementara itu, Camat Angkona, I Putu Gede Sudarsana, dalam laporannya menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah provinsi terhadap program percepatan penurunan stunting di wilayahnya. Kecamatan Angkona, kata dia, mendapat tiga tim pendamping gizi keluarga (TPGD) yang tersebar di Desa Tampinna, Desa Tawakua, dan Desa Taripa.
Menurut Putu, program ini berjalan baik berkat kolaborasi antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah desa. “Kami terus memantau agar pemberian makanan tambahan aman dan tepat sasaran. Hasilnya sudah terlihat, berat badan beberapa anak balita mengalami peningkatan,” ungkapnya.
Ia juga melaporkan bahwa hingga September 2025, terdapat 90 kasus stunting di Kecamatan Angkona, meningkat 10 kasus dari Juli lalu. Namun, pemerintah kecamatan terus berupaya menekan angka tersebut dengan memperkuat edukasi sejak hulu.
“Penanganan stunting tidak bisa hanya di hilir dengan pemberian makanan tambahan. Kita perlu kerja sama lintas sektor sejak calon pengantin dan pasangan usia subur melalui penyuluhan dan edukasi. Saya juga memberikan tantangan bagi desa yang berhasil menurunkan angka stunting di triwulan keempat akan saya beri penghargaan khusus,” ujarnya. (Kas)






