Kanit Bintipsos Sat Bimas Polres Luwu Timur Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Bullying di SMAN 6

LUWU TIMUR, Fakjur — Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan praktik perundungan (bullying) di kalangan pelajar terus digencarkan. Polres Luwu Timur melalui Sat Bimas bekerja sama dengan Dinas Sosial P3A Kabupaten Luwu Timur menggelar sosialisasi bertema Anti Bullying dan bahaya narkoba di SMA Negeri 6 Luwu Timur, Kamis (24/4/2025).

Kegiatan yang berlangsung di ruang pertemuan sekolah tersebut menghadirkan Aiptu Agus, Kanit Bintipsos Sat Bimas Polres Luwu Timur, serta Masrura, SE, Kepala Bidang Kesetaraan Gender Perlindungan Perempuan dan Anak dari Dinas Sosial P3A, sebagai narasumber utama.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Muhamad Iksan, S.Sos., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Aiptu Agus yang telah bersedia berbagi pengetahuan kepada siswa. Ia berharap para siswa menyimak materi dengan serius.

“Apa yang disampaikan pemateri harus didengar dan menjadi pedoman. Jangan pernah coba-coba menggunakan narkoba, karena itu bisa merusak masa depan kalian sendiri,” tegas Iksan.

Aiptu Agus dalam materinya menjelaskan secara rinci bahaya narkoba yang mengancam generasi muda. Menurut dia, pendidikan anti-narkoba sangat penting untuk membentengi para pelajar dari ancaman penyalahgunaan zat berbahaya tersebut.

“Kegiatan ini bertujuan mengurangi, mencegah, serta mengantisipasi penyalahgunaan narkoba di masa depan. Kami ingin membangun kesadaran dan memberikan pemahaman mendalam kepada pelajar mengenai dampak buruk narkoba, baik secara fisik, mental, sosial, maupun hukum,” ujar Agus.

Ia juga menekankan pentingnya keterampilan hidup (life skills) yang diperlukan oleh remaja untuk menolak ajakan dan tekanan dari lingkungan yang tidak sehat. Dalam kesempatan itu, Agus mengajak siswa untuk menjadi generasi yang membanggakan.

“Mari tanamlah kebaikan dan jadilah anak yang membanggakan bagi orang tua. Keberhasilan kalian nanti ditentukan oleh sikap kalian hari ini. Kita sekarang sedang dibombardir oleh narkotika. Maka tahan diri, jangan ikut-ikutan,” pesannya.

Sementara itu, Masrura menyoroti pentingnya memahami bentuk-bentuk bullying yang dapat terjadi secara verbal, fisik, sosial, maupun melalui media digital. Ia mengingatkan bahwa bullying dapat berdampak serius terhadap psikologis korban.

“Bullying bukan sekadar bercanda. Ini adalah tindakan yang disengaja, berulang, dan menimbulkan kerugian bagi korban. Oleh karena itu, kita semua harus menjadi bagian dari solusi, bukan pelaku,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan siswa dan menjadi bagian dari komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, sehat, dan bebas dari narkoba maupun kekerasan. (Kas)