LUWU TIMUR, Fakjur – Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada 321 anak yatim piatu di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Penyaluran bantuan dilakukan di Bank Mandiri Cabang Malili, Rabu (26/3/2025), dan diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Luwu Timur, Hj. Puspawati Husler, kepada perwakilan penerima.
Bantuan ATENSI bertujuan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dasar anak yatim piatu, serta memastikan tumbuh kembang mereka berlangsung secara optimal.
“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi seluruh anak yatim piatu yang kehilangan orang tuanya, agar tetap bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal,” ujar Wakil Bupati.
Puspawati juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Sosial atas perhatian yang diberikan kepada anak-anak di wilayahnya. Ia berharap program ini bisa terus dilanjutkan dan menjangkau lebih banyak anak yang membutuhkan.
Sementara itu, Pendamping Pelaksana Program, Arbin, menjelaskan bahwa bantuan disalurkan dalam bentuk nontunai melalui Bank Mandiri di tiga lokasi, yakni Cabang Malili, Sorowako, dan Mangkutana.
“Penerima bantuan harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Bantuan ini diberikan dalam enam tahap dalam setahun, dengan nominal Rp400.000 per tahap per anak,” jelas Arbin.
Ia menambahkan bahwa penyaluran yang dilakukan saat ini merupakan tahap pertama untuk tahun 2025, dan dilakukan setiap dua bulan sekali.
Arbin juga berharap anak-anak yatim piatu yang belum tercakup dapat masuk dalam daftar penerima pada penyaluran tahap selanjutnya.
Kegiatan penyaluran ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Luwu Timur, Muhammad Yusri, beserta jajaran, serta perwakilan Bank Mandiri Cabang Malili, Julian Wahyu Suryadi dan Bulqis Istiqamah.
Program bantuan ATENSI menjadi salah satu bentuk intervensi pemerintah untuk memastikan anak-anak yatim piatu tetap memiliki akses terhadap kehidupan yang layak serta pendidikan dan kesehatan yang memadai.(Kominfo/Kas)