YOGYAKARTA – FAKJUR, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur bersama PT Vale Indonesia, Tbk. memulai rangkaian studi tiru pengelolaan sampah ke tiga daerah di Indonesia. Kota Yogyakarta menjadi tujuan pertama, Jumat (11/07/2025), dengan Bupati H. Irwan Bachri Syam memimpin langsung rombongan, didampingi Ketua TP PKK Lutim dr. Ani Nurbani Irwan.
Langkah ini diambil untuk mencari inspirasi pengelolaan sampah terpadu yang efektif dan berkelanjutan, menyusul keterbatasan kapasitas TPA yang dimiliki Luwu Timur saat ini.
Rombongan disambut hangat oleh jajaran DLH Kota Yogyakarta, termasuk Sekretaris DLH, Lusiningsih, dan Ketua Tim Kerja Perencanaan Pengelolaan Persampahan, Mareta Hexa Sevana. Diskusi digelar untuk membedah sistem yang diterapkan di kota gudeg ini, mulai dari tata kelola hingga teknologi yang digunakan.
Usai pertemuan, kunjungan dilanjutkan ke TPS Giwangan. Di lokasi, Bupati Irwan menyimak langsung proses pengelolaan sampah menggunakan teknologi incinerator Dodika yang dikembangkan oleh Prabowo, sang pemilik hak cipta.
“Alhamdulillah, kami melihat langsung prosesnya. Teknologi incinerator ini menjadi referensi yang sangat berharga dalam merancang skema pengelolaan sampah di Lutim,” ujar Irwan.
Bupati juga mengungkapkan bahwa dua dari empat TPA yang dimiliki Luwu Timur sudah harus ditutup atas rekomendasi Kementerian, dan TPA Ussu di Malili pun sudah melebihi kapasitas.
“Yogyakarta patut dicontoh. Kota ini sudah tidak lagi mengandalkan TPA, tapi memaksimalkan 10 unit incinerator untuk mengatasi sampah. Ini bisa jadi inspirasi yang cocok untuk kita,” jelasnya.
Studi tiru ini akan berlanjut ke Banyumas dan Bandung, dua daerah lain yang terkenal dengan inovasi pengelolaan sampahnya. Harapannya, rangkaian kunjungan ini bisa melahirkan sistem yang cocok dan terintegrasi untuk Luwu Timur.
Turut mendampingi Bupati, Plt. Kepala DLH Lutim Muhammad Yusri, jajaran PT Vale Indonesia seperti Endra Kusuma, Kabag Prokopim Agus Thobarani, Bumdesma, perwakilan inspektorat, dan PT Luwu Timur Gemilang (Perseroda). (Kominfo/Kas)