Di tengah hembusan angin sepoi yang membuai di siang hari, Rabu (11/06), Balai Banjar Dusun Tampak Siring, Desa Margomulyo, Kecamatan Tomoni Timur, dipenuhi wajah-wajah berseri. Para hadirin memadati ruangan terbuka , menyambut dengan sukacita acara syukuran dan pentas seni TK Pratama Widyalaya Serathi Dharma angkatan kelima tahun ajaran 2024/2025.
Langkah-langkah kecil anak-anak TK Serathi Dharma menapaki pelataran balai adat dengan semangat. Wajah mereka memancarkan kebanggaan yang polos namun dalam. Mereka adalah generasi yang sedang dipersiapkan menjadi juara—cerdas, tangguh, dan berkarakter—dan juga suputra, anak-anak yang berbakti dan berbudi luhur.
Tema “Mewujudkan Generasi Juara dan Suputra” bukan sekadar semboyan. Ia adalah cerminan cita-cita kolektif: mendidik anak-anak bukan hanya agar pintar secara akademik, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat dan berakar pada nilai-nilai budaya serta spiritualitas.
Sebanyak sepuluh anak menuntaskan masa belajarnya di TK ini. Di hadapan para tamu yang hadir, mereka tampil percaya diri membacakan puisi, menari, dan memperagakan busana daerah. Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, antara lain Penyelenggara Hindu Kementerian Agama Kabupaten Luwu Timur, Camat Tomoni Timur, Bunda PAUD Kecamatan, Kepala Desa Margomulyo bersama Bunda PAUD Desa, Ketua Pokjalu, Ketua WHDI, Ketua PHDI Kecamatan dan Desa Margomulyo, pengurus adat, kepala sekolah, para guru, dan tentu saja para orang tua yang setia mendampingi.
Kepala TK Serathi Dahrma, Nyoman Juni Astuti, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, termasuk pemerintah desa dan pemangku adat. “Tantangan itu berat di awal, tetapi karena keyakinan dan dukungan dari semua pihak, hari ini kita bisa berdiri dan menyaksikan hasilnya. Anak-anak ini adalah bukti bahwa kerja keras dan kasih sayang tak pernah sia-sia,” ujarnya.
Kepala Desa Margomulyo, Suwanto, menyatakan dukungannya terhadap pendidikan anak usia dini di desanya. Ia menegaskan bahwa semua guru TK di Margomulyo diberikan honor tanpa membeda-bedakan. “Doakan semoga bantuan bisa kami tingkatkan melalui Bantuan Keuangan Khusus, demi masa depan anak-anak Margomulyo,” ujarnya.
Sementara itu, Penyelenggara Hindu Kementerian Agama Luwu Timur, Made Tirtayasa, menyebut TK Serathi Dharma ini sebagai salah satu dari empat sekolah Hindu binaan Kemenag. Ia memberikan apresiasi kepada para guru dan semua pihak yang telah menjaga keberlangsungan pendidikan berbasis budaya dan spiritual. “Terima kasih kepada orang tua dan semua pihak, terutama pemangku adat dan pemerintah desa yang selalu mendukung kegiatan pendidikan di Tomoni Timur,” katanya.
Camat Tomoni Timur, Yulius, menambahkan bahwa pendidikan anak usia dini adalah pondasi pembentukan karakter dan kecerdasan. “Mendidik anak PAUD bukan perkara mudah. Butuh kesabaran tingkat tinggi dan ilmu mendidik yang tidak dimiliki semua orang. Guru-guru PAUD bukan hanya mengajarkan huruf dan angka, mereka menanamkan nilai, membentuk watak, dan membimbing jiwa,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas upaya sekolah dalam membangun lingkungan belajar yang kondusif. “Pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi tentang memperkuat karakter, kreativitas, serta kecintaan terhadap budaya dan lingkungan sekitar. Momentum ini menjadi pengingat bahwa semua pihak punya peran dalam menciptakan generasi yang tidak hanya pintar, tapi juga bijak dan peduli,” ujar Yulius.
Acara yang diwarnai dengan pertunjukan seni dari anak-anak ini ditutup dengan lagu perpisahan “Sayonara.” Lagu sederhana itu terdengar seperti doa yang lembut, penanda bahwa dari ruang kecil di Margomulyo, sebuah harapan besar telah mulai disulam : membentuk generasi yang unggul dalam pikiran, mulia dalam tindakan, dan kokoh dalam jati diri. (Red)