LUWU TIMUR , Fakjur— Kepolisian Resor (Polres) Luwu Timur menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pelaksanaan panen raya jagung di Dusun Ujung Batu II, Desa Maliwowo, Kecamatan Angkona, Jumat (16/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi antara Polda Sulawesi Selatan, Pemerintah Daerah, dan kelompok tani dalam memperkuat kemandirian pangan masyarakat.
Panen perdana dilakukan di lahan seluas dua hektare milik Kelompok Tani Ujung Batu II dengan jenis jagung NK 212, produk unggulan dari Singenan yang dikenal memiliki produktivitas tinggi. Meski masih tahap awal, hasil panen menunjukkan capaian menjanjikan dengan rata-rata produksi mencapai 5,4 ton per hektare.
Kapolres Luwu Timur, AKBP Zulkarnain, S.H., S.I.K., M.H., hadir langsung memimpin panen raya yang turut dihadiri Wakapolres dan jajaran, Kapolsubsektor Angkona Rusman, S.Sos., Kepala Dinas Pertanian Drs. Amrullah Rasyid, perwakilan Bulog, Camat Angkona, para kepala desa sekitar, Ketua BPD, tokoh masyarakat, serta para petani.
“Ini bukan sekadar panen jagung, tetapi panen dari kebersamaan. Kita ingin memastikan ketahanan pangan bukan hanya slogan, tetapi menjadi gerakan nyata yang berdampak pada kesejahteraan petani,” ujar Kapolres Zulkarnain dalam sambutannya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Polri bukan hanya bertugas menjaga keamanan, namun juga memiliki peran strategis dalam mendukung program-program pembangunan. “Kami telah mendampingi para petani di seluruh kecamatan. Total pembinaan kami telah mencakup 2.300 hektare lahan jagung, dengan 1.000 hektare berada di Kecamatan Angkona, termasuk 7 hektare di Desa Maliwowo,” ujarnya.
Kegiatan ini sejalan dengan prioritas pemerintah pusat dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya komoditas jagung yang menjadi bahan pangan strategis nasional. Program ini juga menjadi bentuk nyata kehadiran negara di tengah rakyat, memastikan pangan cukup dan harga stabil.
Kepala Dinas Pertanian Luwu Timur, Drs. Amrullah Rasyid, turut menyampaikan apresiasinya terhadap keterlibatan aktif Polres Luwu Timur. “Langkah nyata ini sangat strategis. Kami mendukung sepenuhnya peran Polri dalam mendampingi petani untuk meningkatkan hasil produksi,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Zulkarnain juga menyinggung pentingnya pengadaan mesin pengering jagung. “Harga jagung standar nasional saat ini berada di angka Rp5.500. Untuk menjaga stabilitas harga dan kualitas hasil panen, maka sangat mendesak agar Kabupaten Luwu Timur segera memiliki mesin pengering dan gudang pengumpulan hasil panen,” katanya.
Seruan ini disambut antusias oleh para petani. Kepala Dusun Ujung Batu II yang juga perwakilan kelompok tani, Markus Karra, menyampaikan harapan agar usulan tersebut segera direalisasikan. “Kami sangat mendukung rencana pengadaan mesin pengering dan gudang jagung. Ini sangat penting untuk membantu petani pasca panen agar jagung kami bisa tersimpan dalam kondisi kering dan berkualitas,” tegasnya.
Dengan semangat gotong royong dan sinergi antar lembaga, Luwu Timur berharap dapat menjadi salah satu lumbung jagung unggulan di Sulawesi Selatan. Dukungan Polri dalam program ini menjadi bukti bahwa membangun negeri tidak hanya dari balik meja, melainkan harus turun ke ladang bersama rakyat. (Kas)