Malili,Fakjur — Proyek pembangunan gedung WC di SDN 233 Ussu, Desa Ussu, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan sejumlah pihak. Ketiadaan papan informasi proyek memunculkan dugaan kurangnya transparansi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Pantauan awak media saat berkunjung ke sekolah, Selasa (7/10/2025), menunjukkan bahwa proyek tersebut tengah berlangsung tanpa papan proyek yang lazimnya memuat informasi mengenai sumber dana, pelaksana, dan nilai anggaran. Sejumlah rekan media dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) turut hadir untuk mengonfirmasi keberadaan proyek yang disebut-sebut sebagai “proyek siluman”.
Upaya konfirmasi kepada Kepala Sekolah SDN 233 Ussu, Patmawati S.HI., M.Si., belum membuahkan hasil. Menurut salah seorang guru , kepala sekolah sedang tidak berada di tempat dan nomor ponselnya tidak aktif saat dihubungi.
“Kami juga tidak tahu pak, seharusnya semua guru tahu asal-usul proyek ini. Dari mana sumber dananya, apakah dari APBN atau APBD, dan berapa besar anggarannya. Transparansi itu penting,” ujarnya
Salah seorang pekerja proyek bernama Supardi mengaku hanya ditugaskan untuk mengerjakan bangunan tersebut. Ia tidak mengetahui nama perusahaan pelaksana maupun keberadaan papan proyek. “Kami hanya tukang, disuruh kerja oleh kepala sekolah. Jumlah ruang WC-nya ada enam,” katanya.
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Luwu Timur, Agus Zaman, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, menyatakan bahwa proyek tersebut berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “PPK-nya langsung dari kementerian. Total anggaran Rp130 juta dan dikerjakan secara swakelola,” jelasnya.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyayangkan tidak adanya papan proyek di lokasi. “Semua proyek seharusnya memasang papan informasi agar masyarakat bisa ikut mengawasi. Tanpa itu, kesannya seperti proyek siluman,” ujarnya. (Kas)






