PT TWP Mangkir dari Rapat, Warga Angkona Geruduk DPRD Luwu Timur

MALILI-FAKJUR,Ketegangan antara warga Angkona, Kabupaten Luwu Timur, dan perusahaan PT .Teguh Wira Pratama (TWP) makin panas. Pemicu utamanya: PT TWP absen dari rapat negosiasi yang sudah disepakati bersama.

Rapat yang seharusnya digelar di Kantor Desa Watangpanua, Senin (28/7/2025), itu jadi momen penting untuk membahas 10 poin tuntutan dari Aliansi Forum Lingkungan Masyarakat Angkona. Tapi, pihak perusahaan tak datang. Bahkan hingga waktu yang diberikan selama 3×24 jam berlalu, tak ada klarifikasi atau respon apa pun dari manajemen PT TWP.

Sikap diam ini dianggap aliansi sebagai bentuk ketidaksungguhan dan minimnya iktikad baik perusahaan dalam menyelesaikan konflik dengan warga.

Tak mau tinggal diam, aliansi kembali menjadwalkan pertemuan lanjutan pada Jumat, 1 Agustus 2025, di Aula Rujab Bupati Luwu Timur. Mereka berharap, kali ini para petinggi PT TWP, minimal direksi atau pemegang saham, bisa hadir langsung. Namun lagi-lagi, perusahaan belum memberi kepastian.

Merasa diabaikan, warga yang tergabung dalam aliansi pun melangkah ke Kantor DPRD Luwu Timur, Senin (4/8/2025). Mereka disambut langsung oleh jajaran Komisi III DPRD, yakni Wakil Ketua Badawi, Sekretaris Komisi Wayan Suparta, serta anggota komisi, Muh. Iwan.

Dari pertemuan itu, disepakati akan digelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) lintas komisi pada Senin, 11 Agustus 2025, di Ruang Aspirasi DPRD. RDP tersebut bakal melibatkan banyak pihak, mulai dari Direksi PT TWP, dinas-dinas terkait, Kapolres, Kejari Luwu Timur, hingga perwakilan aliansi masyarakat.

Salah satu koordinator aliansi, Awaluddin alias “ILLU”, dengan tegas memperingatkan bahwa jika PT TWP kembali mangkir, maka menurutnya, itu sudah mencederai marwah DPRD sebagai lembaga wakil rakyat.

“Kalau sampai mereka tak datang lagi, saya anggap PT TWP sudah menginjak harga diri DPRD. Ini bukan main-main. Kami minta perhatian serius,” kata Awaluddin.

Ia juga menekankan bahwa tuntutan warga bukan untuk merugikan siapa pun, apalagi para karyawan.

“Kami hanya ingin PT TWP hadir memberi manfaat, bukan justru menciptakan keresahan,” tegasnya.

Aliansi berharap RDP nanti jadi titik temu bagi semua pihak. Mereka ingin agar industri dan warga bisa duduk bersama, membangun harmoni, bukan konflik yang terus berlarut. (Kas)