Paulus Leppong, Kepala Desa Tawakua yang Terbuka dalam Pengelolaan Dana Desa

Angkona, Fakjur  — Desa Tawakua di Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, dinilai berhasil dalam pelaksanaan pembangunan desa, khususnya dalam pengelolaan Dana Desa (DD) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.

Sosok di balik keberhasilan tersebut adalah Kepala Desa Tawakua, Paulus Leppong Saludung. Dikenal sebagai pemimpin yang disiplin, ramah, transparan, dan jujur, Paulus menekankan pentingnya keterbukaan dalam setiap penggunaan anggaran.

“Mengelola dana desa tidak semudah membalikkan telapak tangan. Setiap rupiah yang digunakan harus dipertanggungjawabkan. Jika kita tidak teliti, bisa saja berdampak buruk bagi pengelola anggaran,” kata Paulus saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (15/9/2025).

Sejak dipimpin oleh Paulus, Desa Tawakua telah mengalami berbagai perubahan. Beragam proyek infrastruktur berhasil diwujudkan, mulai dari pembangunan drainase, jalan tani, rabat beton, normalisasi saluran, hingga jembatan. Semua pembangunan tersebut lahir dari hasil musyawarah desa (Musdes) yang melibatkan perwakilan dusun.

Salah satu proyek yang tengah berjalan adalah penimbunan Jalan Tani Ruas Dua di Dusun Tikulembang dengan panjang 240 meter dan lebar 3 meter. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp45.792.000 yang bersumber dari Dana Desa 2025. Pelaksana kegiatan dipercayakan kepada Tim Pelaksana Kegiatan Desa (TPKD).

Bagi Paulus, keterlibatan media dalam mengawal pembangunan desa adalah bagian dari upaya menjaga akuntabilitas. Ia menyambut baik liputan dan publikasi program desa sebagai bentuk pengawasan sekaligus transparansi kepada masyarakat.

“Kami senang bila ada rekan media yang selalu naikkan berita tentang progres kegiatan di Desa Tawakua. Dengan adanya pengawasan dari media, tentu tidak ada ruang gerak bagi kami untuk macam-macam,” jelasnya.

Selain membangun infrastruktur, Paulus juga menekankan pentingnya soliditas aparat desa dalam mendukung program pembangunan sekaligus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Semua ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga bagaimana aparat desa bekerja kompak demi kesejahteraan warga,” tambahnya.

Dengan gaya kepemimpinannya yang terbuka dan akuntabel, Paulus Leppong Saludung berupaya menjadikan Dana Desa bukan sekadar instrumen pembangunan, tetapi juga sarana memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa. (Kas)